Sejarah pasar tanah abang dimulai saat penjajahan jaman belanda dahulu kala. Pada masa itu kawasan sekitar tanah abang masih berupa kawasan yang dipenuhi rawa-rawa penuh genangan air dengan tanahnya yang memiliki ciri khas yakni berwarna merah. Nah menurut cerita orang tua dulu, penamaan tanah abang diambil dari bahasa jawa tanah dan abang. Abang dalam bahasa jawa adalah nama untuk menyebut warna merah dalam bahasa jawa. Karena tanahnya berwarna merah inilah maka orang jawa yang bermukim dikawasan ini jaman dahulu menyebut daerah ini dengan nama tanah abang atau tanah merah.
Kawasan tanah abang dahulu kala merupaka kawasan perkebunan teh, kacang, jahe, melati, sirih, serta lain-lain, yang hingga sekarang nama-nama tersebut dijadikan nama kawasan pemukiman disekitar tanah abang.
Pada tahun 30 Agustus 1735, adalah seorang kaya belanda bernama Justinus Vinck meraih izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patram untuk membangun pasar Tanah Abang serta pasar Senen (dulu bernama Weltervreden), di dalam surat izin ini pasar Weltervreden hari pasarnya adalah hari sabtu yang memasarkan sayur-mayur serta pasar Tanah Abang memasarkan texstil dan klontong.
Pasar tanah abang awalnya merupakan pasar sederhana dengan dinding bambu dan atap rumbia. Karena banguna yang nudah terbakar tersebut pada tahun 1740 terjadi kebakaran hebat yang luar biasa.
Kemudian pada tahun 1881 dilakukan pemugaran dengan banguna yang lebih modern dengan dinding bata dan beratap genteng. Renovasi ini kemudian disempurnakan tahun 1926 yang dibangun menjadi 3 lantai.
Perkembangan pasar Tanah Abang makin meningkat sesudah dibangunnya Stasiun Tanah Abang. Dalam lingkungan ini telah dibangun pula tempat-tempat misalnya masjid Makmur serta Klenteng Hok Tek Tjen Sien yg keduanya seusia dengan pasar Tanah Abang tersebut sendiri.
Tanah abang berkembang menjadi pusat grosir terbesar di Indonesia setelah gubernur ali Sadikin yang memimpin jakarta tahun 1972 merenovasi banguna pasar menjadi lebih moderen dengan tambahan pasilitas AC.
Sekarang kawasan ini menjelma menjadi pusat grosir jilbab tanah abang yang menjual banyak kebutuhan masyarakat. Tanah abang juga dikenal sebagai grosir pakaian pria dan wanita, grosir busana muslimah, grosir sprei dan aneka produk tekstil lainya.
Sekarang tanah abang menjelma menjadi pusat grosir terbesar dinegeri ini bahkan ada yang menyebutnya terbesar dikawasan asia tenggara dengan omset mencapai triliunan rupiah yang berputar dibisnis ini yang menghidupi banyak orang.
Jika Anda berjiwa wirausaha tentu ini menjadi peluang usaha rumahan yang mengiurkan. Dengan besarnya uang yang berputar diusaha ini siapa tahu ikut dapat mencicipinya. Nah jika anda berminat menjadi pedagang, bisa membeli barang disana. Barang yang dijual ditanah abang bisa didapatkan dengan harga murah dan miring dibandingkan ditempat lain.
Mencari peluang usaha dengan modal kecil bisa dirintis disini, karena ditanah abang bisa membeli barang eceran namun tetap bisa mendapatkan harga grosir. Dan ini bisa disesuaika dsengan anggaran yang ada. Bagi anda yang berminat untuk mencari busana muslim atau jilbab anda sudah tepat jika berkunjung ke sana karena memang disana dikenal sebagai pusat grosir jilbab murah tanah abang.
bagus juga artikelnya. jadi tahu sejarah perkembangan pasar tanah abang dari jaman belanda hingga saat ini.
BalasHapuswww.nusapalapa.com
tempatnya juragan kumpul